I.

LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA
CLASSIS P isces
OLEH:
KELOMPOK 3
I Wayan Jaya Antara (1013041011)
Putu Yudharini Arisuta (1013041016)
Devilitha arikusuma (1013041023)
Luh Putu Dwijaningsih (1013041033)
Putu Mawar Larassatingingtias (1013041034)
JURUSAN PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM
UNDIKSHA
2012
Judul : Pengamatan Superclassis Pisces
II.
Tujuan :
Para
mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman dasar dalam mengelola kegiatan
praktikum disekolah, terutama dalam hal :
a.
Mengenal ciri-ciri Superclassis
Pisces,yang membedakannya dengan kelompok vertebrata yang lainnya.
b.
Menambah keterampilan melakukan
pembedahan terhadap specimen di laboratorium
c.
Memperdalam pemahaman tentang berbagai
system organ yang dimiliki oleh ikan
d.
Menuangkan hasil pengamatan dalam bentuk
gaambar dan keterangn-keterangan seperlunya
e.
Lebih dari itu,merancang kegiatan serupa
dengan lebih baik berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh.
III.
Landasan
Teori
Ikan
adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka
ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas
Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas
Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut
iwak, jukut. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi,
sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor,
sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999). Insang dimiliki
oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang
yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak
ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai
alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam,
penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan
mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk
lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini
berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang
kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan
lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai
gelembung renang yang terletak di dekat punggung. Stickney (1979) menyatakan
salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan
air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air
mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan
harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya
setiap waktu. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat
pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan
02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang
mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan
02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di
dekat punggung. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi
dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian
02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari
jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluartubuh.
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45
ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada
beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai “ikan”, seperti ikan paus, ikan
cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
IV.
Alat
dan Bahan
Alat
:
1.
Papan seksi
2.
Dissecting set lengkap
3.
Kapas
Bahan
:
1.
Ikan Mudjair (Tillapia mosambia)
2.
Ikan tongkol (Squalus sp)
V.
Langkah
kerja
Sebagaimana
biasa sebelum melaksanakan kegiatan di laboratorium,siapkan segala perlengkapan
standar yang diperlukan. Jika memungkinkan lakukanlah pengamatan awal terhadap
ikan yang masih hidup di dalam aquarium mengenai berbagai perilaku,bagaimana
mereka berenang,perhatikan secara seksama bagaimana penggunaan sirip-siripnya pinnae
pectoralis,pinnae pelvicalis,pinna/pinnae dorsalis,pinna analis maupun pinna
caudalis). Amati juga cara bernafasnya,bagaimana mereka makan,dan bagaimana
mereka beristirahat.
Untuk
Classis Ostrichyes,contoh ikan yang sering digunakan sebagai specimen adalah :
Tawes (Puntius javanicus),Mudjair(Tillapia mosambica),Mas/Tombro/Karper (Cyprinus carpio)
1.
Inspectio (External Anatomy)
Letakkan
ikan di atas papan seksi (dissecting board),kemudian amatilah struktur luarnya.
Perhatikan bentuk dan warna tubuhnya. Tubuhnya dibagi menjadi 3 bagian,yaitu : caput,truncus,dan
cauda. Perhatikan juga adanya linea lateralis yang terbentang disepanjang sisi
kanan-kiri tubuhnya. Pada bagian caput,dapat dijumpai adanya:celah mulut(rima oris),cekung hidung (fovea nasalis),alat penglihatan (organon visus),dan tutup insang
(apparatus opercularis). Perhatikan bagian-bagian dari apparatus
opercularisnya. Pada bagian truncus,perhatikannlah linea lateralisnya,sisik (squama),anggota gerak bebas (extremitas liberae),dan tipe ekor (pinna
caudalis) nya. Untuk mengamati sisik,dengan menggunakan pinset,cabutlah satu
atau beberapa sisik kemudiian amati di bawah mikroskop. Cocokan dengan gambar
termasuk tipe mana sisik yang dimiliki oleh specimen.
2.
Sectioning (Internal Anatomy)
Letakkan
specimen terbaring pada salah satu sisi tubuhnya. Untuk memudahkan
pembedahan,pakulah pada daerah cauda dengan jarum pentul dan pada bagian
mulutnya. Lakukan pembedahan secara berhati-hati dengan menggunakan gunting dan
atau pisau,mulai dari sekitar pinnae pectoralis kea rah posterior hingga anus.
Awas,jangan menusukkan ujung gunting terlalu dalam,karena dapat merusak
organ-organ visceralnya. Dari anus,lakukan pengirisan kea rah dorsal hingga ke
tepi pinna dorsalis,demikian juga dari lubang pertama (di daerah pinnae
pectoralis) lakukan juga pengirisan kea rah dorsal hingga tepi pinna dorsalis.
Buang dinding tubuh ini dengan melakukan irisan kearah caudal hingga bertemu
dengan irisan dari arah anus. Amati organ-organ visceral (organ-organ dalam)
mulai dengan topografi organ. Gambar dan beri nama bagian-bagiannya. Setelah
itu,runutlah masing-masing system organ yang ada di rongga abdomen yaitu system
digestorium,system circulatorium dan system urogenetalis,perhatikan juga
saccuspneumaticus (vesica natatoria)nya. Untuk mengamati system
respiratorium,terlebih dahulu potonglah tutup insang 9operculum) nya sehingga
keliahatan lembaran-lembaran insang yang berwarna merah. Amati dan gambar,serta
beri nama bagian-bagiannya.
VI.
|
|
|
![]() |
||||
![]() |
|||||

|

|

|
|
|

|


|
Morfologi
Ikan Mudjair(Tillapia mosambica)
Gambar
Anatomi Ikan Mudjair(Tillapia mosambica)

|


|
Gambar 1 helai insang ikan Mudjair(Tillapia mosambica) mempunyai sisik yang
berbentuk Ctenoid


Gambar mikroskopik sisik ctenoid
(sumber: http://jen-samaku.blogspot.com)

Gambar pinna analis ikan Mudjair
(Tillapia mosambica)

Gambar pinna caudalis ikan Mudjair
(Tillapia mosambica)

Gambar pinna dorsalis ikan Mudjair
(Tillapia mosambica)

Gambar pinnae pelvicalis ikan Mudjair
(Tillapia mosambica)
Gambar morfologi
Ikan tongkol (Squalus
sp)
|
||||
![]() |

|





|
|
|

|
||||
|
||||
|

|

|

|

|


Gambar struktur
anatomi Ikan Tongkol (Squalus sp)
VII.
Pembahasan
Ada
10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka yang mempengaruhi bentuk tubuh menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2 dibawa ke seluruh tubuh melalui darah.
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka yang mempengaruhi bentuk tubuh menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2 dibawa ke seluruh tubuh melalui darah.
1. SISTEM PENUTUP
TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :
- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
- organ cahaya ikan-ikan laut dalam
Tipe-tipe sisik : placoid, ctenoid, cycloid, ganoid, cesmoid.
Sisik Placoid
Jenis sisik ini karakteristik bagi golongan ikan
bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut menyerupai bunga mawar
dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping
basal yang letaknya terbenam di bagian dermis kulit, dan suatu bagian yang
menonjol berupa duri keluar dari permukaan epidermis. Sisik tersebut merupakan
struktur exoskeleton yang primitive yang mempunyai titik perkembangan menuju ke
lembaran sisik yang biasa terdapat pada osteichthyes yang terdiri atas lempeng
dasar, tangkai sentral dan duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp)
berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis. Sisik placoid
dibangunkan oleh dentine sehinnga sering disebut dermal denticle yang di
dalamnya terdapat rongga pulpa. Pertumbuhan dari sisik placoid menyerupai
pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya pengelompokan dari sel-sel dermis
yang seterusnya akan tumbuh menjadi lebih nyata membentuk papila dermis yang
mendesak epidermis yang ada di sebelah permukaan. Gigi ikan hiu merupakan
derivate dari sisik.
Sisik Cosmoid
Sisik
ini hanya ditemukan pada ikan fosil dan ikan primitive yang sudah punah dari
kelompok Crossopterygii dan Dipnoi. Sisik ikan ini terdiri dari beberapa
lapisan, yang berturut-turut dari luar adalah vitrodentine, yang
dilapisi semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan terkuat
dan noncellular, terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari
substansi tulang. Pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada
bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup prmukaan. Tipe sisik ini
ditemukan pada jenis ikan Latimeria chalumnae .
Sisik Ganoid
Jenis
sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan
yakni lapisan terluar disebut ganoine yang materialnya berupa garam-garam
an-organik, kemudian lapisan berikutnya dalah cosmine, dan lapisan yang
paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah
dan bagian atas. Ikan bersisik type ini adalah antara lain, Polypterus,
Lepisostidae, Acipenceridae dan Polyodontidae
Sisik Cycloid dan
Ctenoid
Sisik
ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, yang masing-masing terdapat pada
golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dan golongan ikan
berjari-jari keras (Acanthopterygii). Perbedaan antara sisik cycloid
dengan ctenoid hanya meliputi adanya sejumlah duri-duri halus yang disebut
ctenii beberapa baris di bagian posteriornya. Pertumbuhan pada tipe sisik ini
adalah bagian atas dan bawah, tidak mengandung dentine atau enamel dan
kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis, fleksibel dan transparan.
Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di dalam dermis
dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan dengan air
sehingga dapat berenang lebih cepat. Sisik yang terlihat adalah bagian belakang
(posterior) yang berwarna lebih gelap daripada bagian depan (anterior)
karena bagian posteriornya mengandung butir-butir pigmen (chromatophore).
Bagian anterior (terutama pada bagian tubuh) transparan dan tidak berwarna.
Perbedaan antara tipe sisik cycloid dengan ctenoid adalah pada bagian posterior
sisik ctenoid
dilengkapi dengan ctenii (gerigi kecil). Focus merupakan titik awal
perkembangan sisik dan biasanya berkedudukan di tengah-tengah sisik.
Dari hasil percobaan,kami menemukan bahwa tipe
sisik pada ikan IkanMudjair (Tillapia mosambia)Ikan tongkol (Squalus
sp) adalah tipe sisik
ctenoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lender
fungsi
lendir
1.
mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2.
mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3.
mencegah infeksi
4.
menutup luka
5.
mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6.
membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar racun : pada spesies-spesies tertentu modifikasi kelenjar lendir, letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi pewarnaan penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
2.SISTEM URAT DAGING
(OTOT)
Jenisnya :
Jenisnya :
-
bergaris
-
polos
-
jantung
Kerjanya
:
-
di bawah rangsang saraf
-
tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya
: untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
3. SISTEM RANGKA
(TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insangàdisebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong siripàdisebut rangka APPENDICULAR
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum di bawah
- pre operculum di depan
- interculum diantara
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insangàdisebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong siripàdisebut rangka APPENDICULAR
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum di bawah
- pre operculum di depan
- interculum diantara
4.SISTEM PENCERNAAN
Definisi
: Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan
kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus,
kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan
berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan
secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui
gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara
mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya
peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian
lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses
pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu
disekresikan oleh kelenjar lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di
segmen usus. Cairan digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen
usus berasal dari hati, pankreas, dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi
antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari
yang asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya
berpartikel makro menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan
menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang
selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. .
Organ-organ
: Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior)
berturut-turut : hati, (pilorusàmulut/rongga
mulut usus esofagus , lambung ,empedu, pankreas dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
- Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
- Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
- Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
- Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
- Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
- Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
- Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
- Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
5.SISTEM SIRKULASI
(PEREDARAN DARAH)
Definisi
: Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut
enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2
dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh
Organ-organ
: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan
kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan
butir-butir darah)
Jantung ikan :
Jantung ikan :
-
Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan
jantung hewan ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung lain walaupun otak
sudah rusak terus berdenyut
- Bagian-bagian jantung
- Bagian-bagian jantung
1. Atrium ⃗ berdinding tipis
2.
Ventrikal ⃗berdinding tebal,
sebagai pemompa darah
3.
Bulbus arteriosus
Sebelum
atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2
tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium
melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui
katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya,
menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran
O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2
tinggi diedarkan ke daeràah
kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor setelah mengedarkan nutrisi dsbàkembali ke jantung dan seterusnya.
5.SISTEM PERNAFASAN
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).

Insang,
bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme
pernafasan :
Pertukaran
gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui
mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air
akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah
akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian
diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal
yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1.
Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2.
Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
a.
menuju permukaanàpedagang
ikan
b.
menuju tempat pemasukkan air
c.
menuju tempat air yg berarus
3.
Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2
1.
ukuran dan umur (standia hidup) :
ikan-ikan kecil membutuhkan O2
2.
aktivitas ikan : yang aktif berenang
perlu O2
3.
Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan
O2
4.
Stadia reproduks
7 . SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua
sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb).
Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb),
saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang
dibutuhkan akanàhormon
dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme jaringan-jaringan a.làmerangsang untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
Sistem saraf terdiri dari :
-
sistem cerebro spinal :
1. sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
2. sistem saraf tepi
-
sistem otonomi : simpati dan parasimpati
Keistimewaan
sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL untuk mendeteksi kondisi
lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel
darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut
hasil kelenjar hormon :
-
endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
8.
SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Definisi
:
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan). Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut. Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan). Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut. Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi
Ginjal :
- menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh
- diedarkan lagi melalui darah
- mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
- Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
9.
SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi
: Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies
dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses
perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai
menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ
reproduksi :
- Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
- Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan menghasilkan spermatozoa
- Gonad betina : ovari/ovariumàmenghasilkan telur
Tipe
reproduksi :
-
Berdasarkan organ kelamin :
1.
Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan) 2 macam
2.
Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu) 3 macam
3.
Partenogenesis dan ginogenesis
-
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
1.
Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di
luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2.
Internal
a.
vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari
induk sampai menetas
b.
ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
àperlu organ penyalur spermatozoa :
àperlu organ penyalur spermatozoa :
-
gonopodium (ikan seribu)
-
clasper (cucut)
-
Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
1.
tanpa perlindungan :
-
telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecilàtongkol,
patin, bandeng
-
pemijahan di tempat terbuka
2.
membuat sarang :
-
tanpa ditunggu induk
-
sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3.
di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
-
di bebatuan, tenggelam di dasar
-
di tanaman air
-
diletakkan pada cangkang bivalva hidup
-
diletakkan di pasir
4.
perlindungan induk di luar tubuh
-
buih/gelembung
-
kayu/daun
-
lubang/sarang
5.
perlindungan induk di dalam tubuh
-
di dalam mulut
-
di cekungan di kepala
-
di dalam uterus
Ciri kelamin
1.
Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
-
jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
-
betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct baru diketahui setelah
dilakukan pembedahan
2.
Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi)
-
bentuk/ukuran (dimorfisme)
badan,
kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovipositor
warna (dikromatisme)
jantan
: cerah, warna-warni
betina
: sederhana, hanya satu warna
-
tingkah laku
jantan
: agresif, lincah, membuat sarang
betina
: tenang, menunggu sarang selesa
VIII.
Simpulan
Ikan
adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan
ernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka
ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Terdapat 10
sistem anatomi pada tubuh ikan :
1.
Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar
lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2.
Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
-
organ listrik
3.
Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam
dan penegak tubuh
4.
Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ
tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah mengedarkan O2, nutrisi, dsb
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6.
Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus
7.
Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8.
Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9.
Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10.
Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Daftar
Pustaka
Artawan,I Ketut. 2010. Asisten Pratikum Zoologi Vertebrata.Singaraja:Universitas
Pendidikan Ganesha.
chaphedech.blogspot.com/2011/02/anatomi-pisces.html
bestbuydoc.com/.../pengamatan-anatomi-eksternal-dan-internal-pisce..
www.scribd.com/doc/51982265/LAPORAN-PRAKTIKUM11111
0 komentar:
Posting Komentar